Koneksi Antar Materi – Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

 


1.1.a.8 Koneksi Antar Materi – Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Penulis : Lilis Herawati S.Pd.

 

Apa yang saya percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum saya mempelajari modul

Sebelum saya mengenal dan mempelajari modul 1.1 mulai dari diri yang memuat tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara saya percaya bahwa proses pembelajaran itu dominan pada guru. Dimana proses belajar adalah proses transfer ilmu dari guru pada muridnya, pembelajaran hanya bagaimana materi ajar bisa tersampaikan secara tuntas. Saya juga merasa pada proses pembelajaran tersebut, murid sangat bergantung pada guru, murid mengikuti segala instruksi tanpa memahami dan merefleksi materi.

Model pembelajaran belum di desain focus pada murid, artinya masih menggunakan konsep satu untuk semua tidak memerhatikan kemampuan dan potensi serta cara belajar murid yang berbeda- beda. Selain itu, sebelum mengenal modul ini saya juga merasa murid yang kompeten adalah murid yang unggul –daru murid lainnya-- dalam semua bidang pelajaran meskipun tidak maksimal.

Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku saya setelah mempelajari modul ini?

Setelah mempelajari modul 1.1 mulai dari diri yang memuat tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara saya merasa banyak sekali perubahan baik secara mindset yang kemudian berpengaruh pada perilaku saya dalam proses pembelajaran.

Pertama, saya mulai memahami bahwa peran guru bukan hanya sebagai penyampai materi akan tetapi lebih daripada itu guru juga memiliki tanggungjawab sebagai role model atau suri tauladan bagi murid muridnya baik secara kognitif, social maupun spiritual.

Hal yang paling menarik bagi saya adalah bagaimana guru harus mampu menuntun dan juga pamong. Dimana guru diibaratkan sebagai tukang kebun dan murid sebagai benih. Benih yang kurang baik akan tumbuh dengan baik jiga diberikan perawatan dan perhatian yang maksimal, akan tetapi benih yang baik jika tidak diberikan perawatan dan perhatian yang maksimal tetap tidak akan tumbuh secara optimal. Selain itu murid juga diberikan kebebasan untuk mengembangkan potensinya akan tetapi guru disini menjadi pamong yang akan mengingatkan ketika murid kehilangan arah.

Selanjutnya, saya juga sangat merasa terbantu dengan konsep kodrat alam dan kodrat zaman yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara. Selain pentingnya mengetahui latar belakang yang memengaruhi pertumbuhan anak, ditengah pesatnya perkembangan zaman guru juga harus memberikan desain belajar sesuai dengan generasi murid tersebut.

Apa yang bisa terapkan lebih baik agar kelas saya mencerminkan pemikiran Ki Hajar Dewantara

Hal yang bisa saya terapkan sebagai implementasi pemikiran Ki Hajar Dewantara yang pertama yaitu merancang model pembelajaran yang mencerminkan merdeka belajar, dimana pembelajaran berfokus pada murid. Melakukan pra-assessment untuk mengetahui potensi dan cara belajar masing masing siswa sehingga bisa terwujudnya pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Kedua, melakukan pembiasaan karakter kepada siswa dengan terus berusaha menjadi role model atau memberikan contoh yang baik bagi siswa baik secara akademik, sosial maupun spiritual. Seperti yang diajarkan Ki Hajar Dewantara bahwa tanggungjawab guru yang paling penting adalah menjadi suri tauladan bagi siswa. Sehingga bisa terbentuknya karakter siswa yang baik dan budi pekerti yang luhur.

Kemudian, bekerjasama dengan seluruh stakeholder internal maupun eksternal sekolah untuk ikut mendukung dan berkontribusi dalam pembiasaan merrdeka belajar sehingga proses nya akan semakin mudah dan menyeluruh.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini